Saturday, March 7, 2009

SEEKOR KAKI SERIBU DI LANTAI TOILET

Pernahkah memperhatikan gerak gerik binatang yang membuatmu memahami sesuatu yang berkaitan dengan hidupmu? Aku sering mengamati kucing, yg ternyata punya sifat2 mirip manusia. Ada yg anggun dan lembut, galak, setia. Ada juga yang terlihat sangar dan culas. Tapi baru satu kali aku memperhatikan tingkah laku binatang yg memberiku pelajaran lain.

Aku sedang terpekur di toilet duduk  ketika seekor kaki seribu berjalan di lantai dengan gerakan perlahannya. Aku terpaksa memperhatikan karena tidak pernah menemukan hewan kecil di rumah kos-ku ini. Satu2nya hewan kecil yg pernah kulihat berkeliaran hanyalah semut. Itu pun hanya di musim panas dan hanya di meja dapur.Jadi, kehadiran seekor kaki seribu di ruang sempit dan di saat aku harus duduk diam, menyita pandanganku.Aku harus memata-matai gerak geriknya.

Kaki seribu melangkah menuju pintu hendak keluar ruangan. Syukurlah, jadi aku tak perlu was2 dia akan "mengganggu"ku. Saat si kaser sampai di pertengahan jalan, dia terhempas. Awalnya aku tak tahu penyebabnya. Ternyata itu terjadi karena angin berhembus dari kipas di langit2 toilet, setiap kali aku menekan tombol flush. Berkali-kali kaser terpental sehingga aku berinisiatif membantunya lebih cepat tiba ke rongga kecil di bawah pintu. Aku menggeser kaser perlahan dengan gerakan sandalku. Ya, berhasil. Namun dia kembali terhempas ke dalam toilet. Kali ini oleh hembusan angin dari pintu belakang rumah yang kebetulan satu arah dengan pintu toilet.

Aku jadi bertambah iba pada nasib si kaser. Kok, hanya mau menuju pintu saja sulitnya setengah mati. Langkah satu demi satu yg ditempuhnya terlibas hanya dengan sekali tiupan angin. Namun, kaser tidak berhenti. Dia terus maju menentang angin. Seperti apapun dia terpelanting, kepalanya selalu mengarah kembali ke pintu. Setiap kali terpental, dia selalu kembali ke posisi semula dan maju tanpa gentar.

Kejadian kecil ini mengingatkanku untuk terus berjuang walau kesulitan menghadang. Manusia punya otak, kaki seribu? Dia harus berjuang sendiri, mati-matian hanya untuk menjangkau celah pintu yang jaraknya hanya 30 sentimeter. Manusia bisa mencari orang lain untuk membantunya saat menghadapi masa sulit. Hidup tidak sesulit yang kita kira,kan?

3 comments:

  1. "Manusia punya otak, kaki seribu? Dia harus berjuang sendiri, mati-matian hanya untuk menjangkau celah pintu yang jaraknya hanya 30 sentimeter"...keren mbak.makasih sharingnya...

    ReplyDelete
  2. manusia cuma punya 2 kaki, dia punya seribu.

    ReplyDelete
  3. To:Nilas...kaki seribu kalau pake sepatu kelamaan...apalagi kalo sepatunya pake tali hrs diikat dl satu-satu....sabar banget ya dia...hahah...

    ReplyDelete