Thursday, January 17, 2008

Multiply = Diary untuk Umum, Benarkah??

Sejak kursus Bhs Inggrisku usai, aku jadi punya banyak waktu buat browsing internet. Situs yg wajib aku lihat adalah FS, Detik.com, website kantor (sesekali), Yahoo utk cek imel, ABC (radio national) dan...tentu saja Multiply.

Berjalan-jalan di MP ternyata amat mengasyikkan. Aku jadi punya hobi baru...Baca2 postingan orang2 di seluruh penjuru MP. Ternyata aku bisa menemukan banyak hal menarik. Kisah bahagia, duka, kocak....

Yang paling seru, di MP orang merasa bebas mengeluarkan isi hatinya untuk bebas disimak dan dikomentari oleh siapa saja. Blog di MP jadi semacam diary untuk umum. Kenapa bisa begitu,ya?? Menarik nih buat jadi bahan riset.

Aku rasa, tiap orang perlu tempat mencurahkan pikiran dan perasaannya. Kebutuhan untuk "mendengarkan dan didengarkan" tersalurkan via MP.

Silaturahmi dan saling membagi pengalaman adalah hal positif yang aku amati tercipta di dunia MP ini. Kenalan jadi nambah, padahal ga pergi kemana2, cuma di depan komputer aja. Ada pertemanan di dunia maya yg kemudian janjian untuk kopi darat. Bukan hanya ketemu teman2 baru, MP juga membuka kesempatan untuk ketemu teman2 lama. Menemukan orang2 dengan visi, hobi dan ketertarikan yang sama. Mungkin juga, ketemu jodoh..(heheh..)

Buat yang suka nulis, blog di MP jadi sarana mengembangkan diri dan tempat saling belajar.

Multiply membuat kita lepas...asal jangan kelepasan aja..(hmm...apa maksudnya ini..?)

Met ber-MP ria...

Tuesday, January 15, 2008

The History Repeats Itself

34 tahun yang lalu..

Bapakku dapat kesempatan tak terduga dari kantornya. Kursus Bahasa Inggris di La Trobe University, Melbourne selama 6 bulan. Anak bapak waktu itu baru satu, aku. Saat itu, Ibu sedang mengandung 3 bulan. Jadi selama Bapak di Australia, diputuskan ibu dan aku menetap di Madiun di rumah Mbah, karena di Jakarta tidak ada saudara. Sementara semua keluarga Ibu tinggal di Manado.

Tak disangka, sekarang aku juga dapat kesempatan yang sama seperti Bapak. Sama sekali tidak terbayangkan sebelumnya. Mengkhayal aja ga pernah. Berada di kota yang sama, Melbourne. Walau di Universitas yg berbeda.

Sebelum kuliah, aku harus kursus Bahasa Inggris 20 minggu. Tiap 5 minggu, ada ujian untuk naik level. Tiap level,gurunya selalu baru. Hal yang mengejutkan aku adalah, guruku di level terakhir punya nama yg sama dgn guru Bahasa Inggris bapak dulu.(Aku punya 7 guru selama kursus,sementara guru bapak cuma 1 selama 6 bulan-pen)

Rosemary! Waktu dengar nama itu, aku merasa "the history repeats itself" Mungkinkah dia guru yang sama? Guru bapak dulu mengajar pada waktu usianya 19 tahun. Sementara guruku ini  berusia sekitar 50 tahun.

Aku sudah kirim fotoku berdampingan dgn Rosemary, untuk Bapak. Kata Bapak, wajahnya mirip. Tapi nama belakang mereka berbeda. Guruku memakai nama keluarga suaminya yg berasal dari Yunani. Dalam sebuah kesempatan, aku pernah dengar dia menyebutkan nama keluarganya. Rasanya sih beda. I  am not sure...

Aku pengen banget ketemu gurunya Bapak, seandainya Allah mengijinkan...

Hi,miss Rosie..This is me. The baby girl yg ada di foto "keluarga kecil" yang selalu dibawa2 Bapak. Sekarang aku ga sendiri. I have 7 siblings...and 4 nephews...

Thursday, January 10, 2008

Ketemu (Michele) Yeo

Masih inget Yeo? Mahasiswi Monash yg aku kenal dalam perjalanan pulang ke kos? (Silahkan baca: The conversation with the strangers) Waktu malam Tahun Baru, aku ketemu dia lagi. What a surprise! Soalnya sejak pertama kita kenalan itu, ga pernah sekali pun kita ketemu lagi.

Aku di kereta,duduk di sebelah Mbak Ary. Tiba2 setelah beberapa stasiun terlewati, seseorang berdiri di sebelahku. "Hi!" kata gadis berambut panjang itu. Aku menatapnya,beberapa detik baru aku ingat.Yeo?

Ternyata dia menuju city juga bersama paman dan bibinya. Mereka duduk 2 kursi di depanku. Yeo bilang dia lihat aku, tapi aku sungguh2 ga tahu dia ada di gerbong yg sama. Setelah aku perhatikan, itu karena posisi duduknya tertutup seseorang di depanku. Mungkin dia lebih dulu mengenaliku karena kerudungku,ya...hehe..

Seneng juga ada orang yang cuma kenal kita sekilas, tapi mau menghampiri cuma untuk menyapa. Padahal aku ga lihat dia sama sekali. Dia punya pilihan untuk pura2 ga melihatku. Kalau kamu dalam posisi Yeo, apakah kamu akan melakukan hal yang sama? 

 

Thursday, January 3, 2008

Pengalaman di Perjalanan "Tahun Baru"

Biasanya, setiap malam Tahun Baru, acaraku adalah : di rumah, nonton siaran TV n ngobrol bareng adek2. Setiap tahun selalu begitu dan ga pernah bosan. Tapi kali ini terpaksa harus berbeda karena aku bukan sedang di Jakarta. Rencana sudah tersusun untuk menjalani pengalaman yang berbeda di Melbourne.

31 Des 2007,tanpa TV di kamar kos, kuputuskan pergi lihat pesta kembang api di City. Udara sore masih panas menyengat. Setelah berjalan kaki sekitar 15 menit, aku tiba di muka rumah kos Mba Ary di Beleura. Beberapa menit aku harus menunggu di luar karena ternyata....pintu kos yang dikunci tidak bisa dibuka. Untungnya ada jalan keluar rahasia,melewati ilalang tinggi di belakang rumah menuju ke halaman depan. Sehingga 4 orang penghuni rumah tidak terperangkap di dalam.

Kami berlima, aku,mba Ary,Gina dan ortunya berangkat ke city sekalian merayakan ultah Gina tepat hari ini. Setelah acara makan2 usai, kami berempat,minus Gina yg bergabung dengan teman2nya, menunggu detik2 kemunculan atraksi kembang api di Federation Square,depan Flinders Station. Sebenarnya ada beberapa tempat lain, namun dari tempat ini bisa langsung pulang naik train di Flinders Station, persis di seberang jalan.

Sebenarnya ini acara kembang api yang biasa. Tapi yang menarik perhatianku adalah: tersedianya informasi lengkap soal transportasi dan lokasi acara kembang api di internet. Khusus tgl 31 Des mulai pukul 6 sore, ongkos transportasi gratis. Dalam situs disebutkan bahwa ini adalah "family fireworks" jadi orang datang berbondong2 membawa keluarga masing2. Dari mulai oma-opa sampai bayi2 mungil ada diantara kerumunan manusia.Untuk acara ini,ditekankan tidak ada 'alkohol' sehingga aman buat hiburan keluarga.

Selesai menyaksikan kembang api pukul 12.10,kerumunan besar mulai bergerak ke berbagai arah,menuju kediaman masing2. Gelombang kerumunan terbesar menuju stasiun Flinders St. Menurutku antrian berlangsung cukup tertib. Beberapa polisi nampak berjaga-jaga. Sempat terjadi keributan kecil antar anak muda,tapi segera bisa dikendalikan.

Ada kejadian unik ketika rombongan kecil kami (karena cuma 4 org), menanti kedatangan kereta di peron. Seseorang menjatuhkan jam tangannya ke atas rel, kira2 1 meter di bawah permukaan lantai peron. Entah bagaimana itu terjadi. Yang jelas, petugas stasiun tidak memperkenankan pemilik jam turun untuk mengambil benda tersebut. Rombongan pemuda2 berisik itu berusaha membujuk petugas mati2an. Toh,kereta masih akan tiba 40 menit lagi. Tapi petugas stasiun juga berusaha keras menjelaskan larangan untuk turun ke rel kereta. Mereka menyarankan pemilik jam dan teman2nya untuk menemui seseorang. Seseorang yang lebih berhak mengambil keputusan.Aku rasa petugas dengan pangkat lebih tinggi yang berada di sebuah ruangan di atas sana. Setelah berdebat selama beberapa menit, dengan rasa heran,pemuda tersebut terpaksa pergi menemui orang yang dimaksud. Aku rasa, para petugas stasiun sama herannya dengan para pemuda tadi. Ada peraturan untuk keselamatan kok mau dilanggar, begitu mungkin mereka pikir.

Aku bisa melihat jam tangan berwarna coklat yang tergeletak tak berdaya di bawah sana. Aku bayangkan,seandainya ini di Indonesia, pemilik jam akan dengan leluasa mengambilnya tanpa harus adu urat leher dengan petugas stasiun.

Mba Ary bilang, di Jepang pernah ada kejadian yang mirip. Petugas stasiun rupanya dilengkapi alat serupa tongkat dengan ujung magnit sehingga benda yang terjatuh bisa langsung diambil. (Buat yang tahu soal ini,sharing dong di sini..)

Perjalanan pulang berlangsung aman,nyaman...

Semoga tahun ini segalanya jadi lebih baik, buat semua orang di dunia....