Saturday, August 8, 2015

MENAKLUKKAN SANG WAKTU



I am a procrastinator. Harus kuakui itu karena begitulah adanya. Buktinya? Semua target penting dalam hidupku selalu tak bisa kutepati. Target lulus dari usia 24 tahun menjadi 26 tahun. Target kerja dari umur 24 tahun menjadi 30 tahun. Target menikah dari usia 26 tahun menjadi 38 tahun. Kukira waktu adalah musuhku, lawan yang harus kutaklukan. Tapi nyatanya akulah sesungguhnya yang kuhadapi. Akulah musuh bagi diriku sendiri.

Apa rencanamu besok? Pertanyaan ini selalu bisa kujawab dengan sederet kegiatan yang akan kukerjakan esok hari. Namun selalu ada target kegiatan utama yang tak kujalankan. Ada saja kegiatan yang kemudian tak kulakukan sesuai rencana semula. Aku seringkali merasa lelah harus menghadapi kegagalan memenuhi target. Selalu berulang. Seperti kedelai bodoh yang terjatuh ke lubang yang sama, untuk yang ke sekian kalinya.

Contohnya hari ini. Target utamaku adalah pergi ke dokter mata untuk konsultasi perihal lemak yang tumbuh di dekat mata kananku. Sehari sebelumnya aku sudah mencatat jadwal praktek dokter mata di Rumah Sakit Haji Pondok Gede. Ada 2 jadwal di hari Sabtu, Pukul 08.00 s/d 12.00 dan pukul 15.00. Rencana awal aku akan datang pada jadwal pagi tersebut. Namun mengingat urusan cuci pakaian yang belum selesai karena aliran air yang tiba-tiba terhenti, akhirnya rencana ke dokter mata tertunda.

Ada target lain lagi, pergi belanja ke PGC untuk mencari jilbab, kemeja putih, dan sepatu hitam. Lagi-lagi batal karena aku memilih tidur siang setelah lelah membereskan rumah. Makan siang pun jadi mundur sore hari pukul setengah lima  karena aku baru masak nasi pukul 3 sore. So, pekerjaan yang dapat kuselesaikan hari ini hanya mencuci dan menjemur pakaian, menyapu dan mengepel ruangan di lantai 1, buang sampah, belanja keperluan rumah tangga di mini market dekat rumah dan masak nasi.

Tapi seperti kalimat bijak, tak ada kata terlambat. Aku harus memperbarui niat setiap detik. Esok hari target pekerjaan yang tertunda hari ini harus kukerjakan, kuselesaikan. Semoga hari esok lebih baik agar aku tidak menjadi orang yang merugi. Semangat!

No comments:

Post a Comment