I am a procrastinator. Harus kuakui itu karena begitulah
adanya. Buktinya? Semua target penting dalam hidupku selalu tak bisa kutepati. Target
lulus dari usia 24 tahun menjadi 26 tahun. Target kerja dari umur 24 tahun
menjadi 30 tahun. Target menikah dari usia 26 tahun menjadi 38 tahun. Kukira
waktu adalah musuhku, lawan yang harus kutaklukan. Tapi nyatanya akulah sesungguhnya
yang kuhadapi. Akulah musuh bagi diriku sendiri.
Apa rencanamu besok? Pertanyaan ini selalu bisa kujawab
dengan sederet kegiatan yang akan kukerjakan esok hari. Namun selalu ada target
kegiatan utama yang tak kujalankan. Ada saja kegiatan yang kemudian tak
kulakukan sesuai rencana semula. Aku seringkali merasa lelah harus menghadapi
kegagalan memenuhi target. Selalu berulang. Seperti kedelai bodoh yang terjatuh
ke lubang yang sama, untuk yang ke sekian kalinya.
Contohnya hari ini. Target utamaku adalah pergi ke dokter
mata untuk konsultasi perihal lemak yang tumbuh di dekat mata kananku. Sehari
sebelumnya aku sudah mencatat jadwal praktek dokter mata di Rumah Sakit Haji
Pondok Gede. Ada 2 jadwal di hari Sabtu, Pukul 08.00 s/d 12.00 dan pukul 15.00.
Rencana awal aku akan datang pada jadwal pagi tersebut. Namun mengingat urusan
cuci pakaian yang belum selesai karena aliran air yang tiba-tiba terhenti,
akhirnya rencana ke dokter mata tertunda.
Ada target lain lagi, pergi belanja ke PGC untuk mencari
jilbab, kemeja putih, dan sepatu hitam. Lagi-lagi batal karena aku memilih
tidur siang setelah lelah membereskan rumah. Makan siang pun jadi mundur sore
hari pukul setengah lima karena aku baru
masak nasi pukul 3 sore. So, pekerjaan yang dapat kuselesaikan hari ini hanya
mencuci dan menjemur pakaian, menyapu dan mengepel ruangan di lantai 1, buang
sampah, belanja keperluan rumah tangga di mini market dekat rumah dan masak
nasi.
Tapi seperti kalimat bijak, tak ada kata terlambat. Aku harus
memperbarui niat setiap detik. Esok hari target pekerjaan yang tertunda hari
ini harus kukerjakan, kuselesaikan. Semoga hari esok lebih baik agar aku tidak
menjadi orang yang merugi. Semangat!
No comments:
Post a Comment